Pages

Friday, December 31, 2010

Sempurnanya Iman Seorang Muslim (Oleh Al habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa ) part I

قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
(صحيح البخاري)

“ Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. ” ( Shahih Al Bukhari )

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ .

Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Yang Maha Menguasai kerajaan langit dan bumi, Yang Maha melimpahkan rahmat-Nya yang kekal dan Maha Melimpahkan kasih sayang-Nya disetiap waktu tiada henti yang berupa rahmat-Nya yang sementara untuk mereka yang beriman dan yang tidak beriman, dan rahmat itu terus
berlimpah di setiap detiknya. Namun Allah menyiapkan rahmat yang kekal untuk mereka yang mengikuti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mungkin sebagian orang akan berkata : “ kenapa, Muhammad lagi, rasulullah lagi dibahas?! ”, mengapa?, karena beliau adalah utusan Allah, maka kenali kasih sayang Allah dengan mengenali utusan-Nya yang telah mengenalkan Allah, dialah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Cintailah beliau, karena dengan mencintainya sempurnalah iman kita. Allah subhanahu wata’ala berfirman :

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ، وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ

( المائدة : 55 – 56 )

“ Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka banyak melakukan shalat sunnah tunduk (kepada Allah), Dan barangsiapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pasukan Allah itulah yang pasti menang.” ( QS. Al Maidah : 55 – 56 )

Sungguh yang menjadi pelindung kita dan mengayomi kita adalah Allah subhanahu wata’ala, dan Rasul-Nya yang melindungi kita dengan doa, dengan syafaah yang agung, dengan tuntunan luhur, dan juga orang-orang yang beriman yang senantiasa mengerjakan shalat, menunaikan zakat, merekalah para shalihin yang juga menjadi pelindung kalian. Bukan berarti Rasulullah dan para shalihin mempunyai kekuatan yang sama dengan Allah, bukan pula tuhan kesatu, kedua atau ketiga, namun maksudnya adalah bahwa Allah mewakilkan rahasia bimbingan keselamatan yang milik Allah kepada Rasul-Nya dan para shalihin yang menuntun manusia kepada ridha Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, hadits yang tadi kita baca :

لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

( صحيح البخاري )

“ Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. ” ( Shahih Al Bukhari )

Secara konteks kalimatnya makna hadits ini adalah “Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia”, namun yang dimaksud adalah bahwa sempurnanya iman seseorang ialah jika ia telah mencintai Rasulullah lebih dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. Dalam riwayat Shahih Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لاَيُؤْمِنُ الْعَبْدُ حتَّى اَكُوْنَ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْ اَهْلِهِ وَمَالِهِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ

“ Tidak sempurna iman seorang hamba sampai aku lebih ia cintai dari keluarganya, hartanya dan seluruh manusia. ”

Mengapa Rasulullah mengatakan demikian!?, hal ini adalah bentuk kasih sayang sang nabi, bukanlah kekerasan atau yang lainnya. Sebagaimana iman ada beberapa tingkatan maka nabi menginginkan ummatnya mencapai puncak keimanan dengan mencintai beliau saw, karena dengan mencintai beliau saw seseorang akan dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :

اَحِبُّوا الله لِمَا يَغْدُوْكُمْ بِهِ مِنْ نِعَمِهِ وَاَحِبُّوْنِى لِحُبِّ اللهِ وَاَحِبُّوا اَهْلَ بَيْتِى لِحُبِّيْ

“ Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kalian, dan cintailah aku karena kecintaan (kamu) kepada Allah, serta cintailah ahlu al-baitku karena kecintaan (kamu) kepadaku ”

Dikutip dari: Ahlussunnah wal Jama'ah(Facebook Group)

No comments:

Post a Comment