قَالَ
رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ
حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِيْنَ
(صحيح البخاري)
“
Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia
cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. ” ( Shahih Al
Bukhari )
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ .
Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Yang Maha Menguasai
kerajaan langit dan bumi, Yang Maha melimpahkan rahmat-Nya yang kekal
dan Maha Melimpahkan kasih sayang-Nya disetiap waktu tiada henti yang
berupa rahmat-Nya yang sementara untuk mereka yang beriman dan yang
tidak beriman, dan rahmat itu terus
berlimpah di setiap detiknya. Namun Allah
menyiapkan rahmat yang kekal untuk mereka yang mengikuti sayyidina
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mungkin sebagian orang akan
berkata : “ kenapa, Muhammad lagi, rasulullah lagi dibahas?! ”,
mengapa?, karena beliau adalah utusan Allah, maka kenali kasih sayang
Allah dengan mengenali utusan-Nya yang telah mengenalkan Allah, dialah
sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Cintailah beliau,
karena dengan mencintainya sempurnalah iman kita. Allah subhanahu
wata’ala berfirman :
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ
يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ،
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ
حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
( المائدة : 55 – 56 )
“ Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya
mereka banyak melakukan shalat sunnah tunduk (kepada Allah), Dan
barangsiapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pasukan Allah itulah
yang pasti menang.” ( QS. Al Maidah : 55 – 56 )
Sungguh yang menjadi pelindung kita dan mengayomi kita adalah Allah
subhanahu wata’ala, dan Rasul-Nya yang melindungi kita dengan doa,
dengan syafaah yang agung, dengan tuntunan luhur, dan juga orang-orang
yang beriman yang senantiasa mengerjakan shalat, menunaikan zakat,
merekalah para shalihin yang juga menjadi pelindung kalian. Bukan
berarti Rasulullah dan para shalihin mempunyai kekuatan yang sama
dengan Allah, bukan pula tuhan kesatu, kedua atau ketiga, namun
maksudnya adalah bahwa Allah mewakilkan rahasia bimbingan keselamatan
yang milik Allah kepada Rasul-Nya dan para shalihin yang menuntun
manusia kepada ridha Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, hadits yang tadi kita baca :
لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
( صحيح البخاري )
“ Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia
cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. ” ( Shahih Al
Bukhari )
Secara konteks kalimatnya makna hadits ini adalah “Tidak beriman salah
seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya,
anaknya dan seluruh manusia”, namun yang dimaksud adalah bahwa
sempurnanya iman seseorang ialah jika ia telah mencintai Rasulullah
lebih dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia. Dalam riwayat
Shahih Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لاَيُؤْمِنُ الْعَبْدُ حتَّى اَكُوْنَ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْ اَهْلِهِ وَمَالِهِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
“ Tidak sempurna iman seorang hamba sampai aku lebih ia cintai dari keluarganya, hartanya dan seluruh manusia. ”
Mengapa Rasulullah mengatakan demikian!?, hal ini adalah bentuk kasih
sayang sang nabi, bukanlah kekerasan atau yang lainnya. Sebagaimana
iman ada beberapa tingkatan maka nabi menginginkan ummatnya mencapai
puncak keimanan dengan mencintai beliau saw, karena dengan mencintai
beliau saw seseorang akan dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala,
sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَحِبُّوا الله لِمَا يَغْدُوْكُمْ بِهِ مِنْ نِعَمِهِ وَاَحِبُّوْنِى لِحُبِّ اللهِ وَاَحِبُّوا اَهْلَ بَيْتِى لِحُبِّيْ
“ Cintailah Allah karena nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya
kepada kalian, dan cintailah aku karena kecintaan (kamu) kepada Allah,
serta cintailah ahlu al-baitku karena kecintaan (kamu) kepadaku ”
Dikutip dari: Ahlussunnah wal Jama'ah(Facebook Group)
No comments:
Post a Comment