Pages

Tuesday, December 3, 2013

Khutbah Jum'at 8 November: Tingkatan Umat Islam

Dalam agama islam, derajat setiap orang sama di hadapan Allah. Baik dia miskin ataupun kaya. Dia kuat ataupun lemah. Di mata Allah semuanya sama. Hanya satu yang membedakan, yaitu tingkat ketakwaannya. Maka dari itulah kata “muslim” dibedakan dengan kata “mukmin”. Muslim adalah orang-orang yang memeluk agama islam. Tapi, muslim belum berarti dia mukmin. Karena mukmin sendiri berarti orang yang beriman. Orang yang memeluk agama islam belum berarti dia beriman sepenuhnya kepada Allah. Tapi orang yang beriman kepada Allah sudah pasti ia muslim. Jadi, muslim adalah tingkatan terendah dari pemeluk agama islam. Tapi muslim yang seperti apa dulu yang paling rendah, karena muslim pun masih dibagi menjadi tiga. Orang yang mendzalimi diri sendiri (dzalimulinafsih), Orang yang berada di pertengahan (muqtasid), dan orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul bil khairat). Termasuk yang manakah anda?

Pertama, orang yang mendzalimi diri sendiri. Kenapa mereka disebut mendzalimi diri sendiri? Mungkinkah ada orang yang suka mendzalimi dirinya sendiri? Ya, ada. Tapi mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka sedang mendzalimi diri sendiri. Orang-orang yang suka meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak bersedekah, dan tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya, inilah orang yang Allah sebut orang yang mendzalimi diri sendiri. Karena jika mereka tidak mau shalat, tidak mau puasa, dan tidak mau bersedekah, merekalah yang sebenarnya merugi. Allah tidak membutuhkan shalat mereka, karena masih banyak kok orang yang mau shalat. Allah juga tidak membutuhkan sedekah mereka, karena bukan Allah yang mereka beri sedekah. Merekalah yang sebenarnya membutuhkan ibadah kepada Allah, tapi mereka tidak sadar. Mereka kira Allah menyuruh mereka beribadah karena Allah yang membutuhkan ibadah itu. Padahal Allah sama sekali tidak butuh ibadah mereka. Bahkan seandainya tidak ada manusia yang beribadah kepada Allah, Allah pun masih memiliki malaikat yang mau beribadah kepadanya tanpa henti dan tanpa mengingkari.

Lalu, tingkatan yang kedua adalah muqtasid atau orang yang berada dipertengahan. Bagaimana orang yang berada di pertengahan ini? Mereka adalah orang yang mengerjakan amal kebaikan, tapi juga melakukan dosa sekali-kali. Orang-orang yang seperti ini masuk surga atau tidaknya akan ditentukan oleh timbangan amal kebaikannya. Jika amal kebaikannya lebih berat, maka ia akan masuk surga. Sedangkan jika amal buruknya yang lebih banyak, ia akan masuk neraka. Dan jika amal kebaikan dan keburukannya setimbang beratnya, ia akan berada di Al A’raf yaitu tempat tertinggi yang berada di antara surga dan neraka.

Yang terakhir yaitu tingkatan yang tertinggi adalah sabiqun bil khairat atau orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Orang inilah yang sudah Allah jamin masuk surga. Orang inilah yang jika diajak melakukan kejahatan atau perbuatan dosa ia akan menolaknya. Dan orang inilah yang hidupnya setiap hari selalu diisi dengan beribadah kepada Allah.

Marilah kita berdoa, supaya kita termasuk kedalam golongan orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Dan juga supaya kita dijaga oleh Allah dari perbuatan-perbuatan dosa. Agar kita mendapatkan ridhonya untuk masuk ke surganya. Amin

No comments:

Post a Comment