Dalam agama
islam, derajat setiap orang sama di hadapan Allah. Baik dia miskin ataupun
kaya. Dia kuat ataupun lemah. Di mata Allah semuanya sama. Hanya satu yang
membedakan, yaitu tingkat ketakwaannya. Maka dari itulah kata “muslim”
dibedakan dengan kata “mukmin”. Muslim adalah orang-orang yang memeluk agama
islam. Tapi, muslim belum berarti dia mukmin. Karena mukmin sendiri berarti
orang yang beriman. Orang yang memeluk agama islam belum berarti dia beriman
sepenuhnya kepada Allah. Tapi orang yang beriman kepada Allah sudah pasti ia
muslim. Jadi, muslim adalah tingkatan terendah dari pemeluk agama islam. Tapi
muslim yang seperti apa dulu yang paling rendah, karena muslim pun masih dibagi
menjadi tiga. Orang yang mendzalimi diri sendiri (dzalimulinafsih), Orang yang
berada di pertengahan (muqtasid), dan orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan
(fastabiqul bil khairat). Termasuk yang manakah anda?
Pertama,
orang yang mendzalimi diri sendiri. Kenapa mereka disebut mendzalimi diri
sendiri? Mungkinkah ada orang yang suka mendzalimi dirinya sendiri? Ya, ada.
Tapi mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka sedang mendzalimi diri sendiri.
Orang-orang yang suka meninggalkan shalat, meninggalkan puasa, tidak
bersedekah, dan tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya, inilah orang
yang Allah sebut orang yang mendzalimi diri sendiri. Karena jika mereka tidak
mau shalat, tidak mau puasa, dan tidak mau bersedekah, merekalah yang
sebenarnya merugi. Allah tidak membutuhkan shalat mereka, karena masih banyak
kok orang yang mau shalat. Allah juga tidak membutuhkan sedekah mereka, karena
bukan Allah yang mereka beri sedekah. Merekalah yang sebenarnya membutuhkan
ibadah kepada Allah, tapi mereka tidak sadar. Mereka kira Allah menyuruh mereka
beribadah karena Allah yang membutuhkan ibadah itu. Padahal Allah sama sekali
tidak butuh ibadah mereka. Bahkan seandainya tidak ada manusia yang beribadah
kepada Allah, Allah pun masih memiliki malaikat yang mau beribadah kepadanya tanpa
henti dan tanpa mengingkari.
Lalu,
tingkatan yang kedua adalah muqtasid atau orang yang berada dipertengahan.
Bagaimana orang yang berada di pertengahan ini? Mereka adalah orang yang
mengerjakan amal kebaikan, tapi juga melakukan dosa sekali-kali. Orang-orang
yang seperti ini masuk surga atau tidaknya akan ditentukan oleh timbangan amal
kebaikannya. Jika amal kebaikannya lebih berat, maka ia akan masuk surga.
Sedangkan jika amal buruknya yang lebih banyak, ia akan masuk neraka. Dan jika
amal kebaikan dan keburukannya setimbang beratnya, ia akan berada di Al A’raf
yaitu tempat tertinggi yang berada di antara surga dan neraka.
Yang
terakhir yaitu tingkatan yang tertinggi adalah sabiqun bil khairat atau orang
yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Orang inilah yang sudah Allah jamin masuk
surga. Orang inilah yang jika diajak melakukan kejahatan atau perbuatan dosa ia
akan menolaknya. Dan orang inilah yang hidupnya setiap hari selalu diisi dengan
beribadah kepada Allah.
Marilah kita
berdoa, supaya kita termasuk kedalam golongan orang yang berlomba-lomba dalam
kebaikan. Dan juga supaya kita dijaga oleh Allah dari perbuatan-perbuatan dosa.
Agar kita mendapatkan ridhonya untuk masuk ke surganya. Amin
No comments:
Post a Comment