Pages

Tuesday, December 3, 2013

Puasa: Menahan Lapar Aja Ada Aturannya



Sebelum kita membahas apa itu puasa, ada baiknya kita melihat orang yang diet mati-matian untuk menguruskan badan. Coba lihat juga orang yang tidak berkecukupan sehingga makan saja kadang hanya 2 hari sekali. Lalu, lihatlah orang yang berpuasa. Mereka sama-sama tak makan, kadang juga sama-sama tidak minum. Tapi apakah orang yang diet tadi dan orang miskin tadi kegiatannya bisa kita sebut puasa? Tidak, mereka tidak bisa disebut puasa. Karena puasa itu ada aturannya, ada batas waktunya, dan mengandung nilai ibadah yang ikhlas lillahi ta’ala.

Puasa itu memiliki aturan. Apa saja aturannya itu? Pertama, sebelum kita puasa kita harus suci dari hadas besar. Itulah kenapa orang yang haid dan orang yang sedang junub tidak diperkenankan puasa sampai mereka suci dari haid dan junubnya. Kedua, selain menahan lapar dan haus, kita juga harus menahan hawa nafsu. Mungkin orang yang diet dan orang yang miskin di atas tadi menahan lapar dan haus juga. Tapi apa mereka juga menahan hawa nafsu? Ketiga, puasa tidak bisa kita lakukan setiap hari atau sepanjang tahun. Karena ada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa. Itulah sebagian aturan saat kita berpuasa.

Puasa itu terbatas oleh waktu. Kita mulai puasa begitu azan subuh terdengar dan kita akhiri begitu azan maghrib terdengar. Bahkan nabi pun pernah bersabda, lambatkanlah sahurmu dan cepatkanlah berbuka. Ini artinya, kita mesti sahur dekat dengan waktu subuh dan kita harus cepat-cepat berbuka begitu azan maghrib terdengar. Tidak boleh kita sengaja tidak sahur apalagi menunda-nunda waktu berbuka dengan harapan pahala kita ditambah. Karena sama saja, kau tidak sahur dan menunda-nunda waktu berbuka, pahala kita pun tetap sama. Kenapa Rasulullah menganjurkan seperti ini? Karena Rasulullah tahu tubuh kita punya hak tersendiri, yang jika tidak kita penuhi tubuh kita akan mengatakannya sendiri kepada kita dengan yang namanya rasa sakit. Selain terbatas oleh waktu mulai dan berakhirnya puasa, puasa juga terbatas waktu hariannya. Puasa tidak bisa kita lakukan tiap hari karena ada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Contoh hari yang diharamkan untuk berpuasa yaitu hari jum’at, hari raya idul fitri, hari raya idul adha, dan lainnya. Maka dari itulah kita tidak diperbolehkan puasa sepanjang tahun.

Setiap ibadah yang kita laksanakan pasti memiliki nilai tersendiri, dan punya hikmah tersendiri. Lalu, apa hikmah yang tersembunyi dari ibadah puasa kita? Mungkin sebagian dari anda ada yang menjawab untuk merasakan penderitaan orang yang miskin yang tidak bisa makan. Nah, sekarang hapuslah jawaban yang seperti itu, jawaban seperti itu sudah tidak berlaku lagi di zaman seperti ini. Kenapa? Pertama, apakah orang yang miskin bisa menikmati barang yang mewah? Apakah orang miskin bisa merasakan tidur di ranjang yang empuk, kemana-mana menggunakan kendaraan pribadi dan supir pribadi, dan punya televisi untuk mereka tonton selagi menunggu azan? Karena itulah, hapuslah jawaban “puasa untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi orang miskin”. Munafik jika ada orang yang bilang seperti itu. Meskipun puasa ribuan tahun pun kita tak akan pernah merasakan penderitaan orang yang miskin. Jadi, apa hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari ibadah puasa? Yaitu pelajaran kesabaran. Allah menyuruh kita untuk berpuasa untuk menguji kesabaran kita. Sampai dimana kita bisa sabar menunggu datangnya waktu berbuka. Sampai di mana kita sabar demi ibadah yang langsung ditujukan kepada Allah. Dan akhirnya terbukti, banyak di antara kita yang tidak mampu bersabar. Apa buktinya? Saat ramadhan, di siang hari ternyata masih banyak rumah makan yang penuh pembeli. Hanya saja, bedanya dengan hari-hari biasa mereka makan sambil sembunyi-sembunyi. Mereka takut orang lain melihat mereka, tapi na’uzubillah mereka tidak takut bahwa Allah melihat mereka.
Nah, sekarang coba kita bandingkan kembali orang yang berpuasa, orang yang menjalankan diet, dan orang yang tidak bisa makan karena kemiskinannya. Apakah orang yang diet punya batasan waktu berpuasa? Tidak, mereka bisa berbuka kapan saja. Apakah orang yang miskin punya aturan berpuasa? Tidak, mereka punya aturan tersendiri, tidak ada uang tidak makan. Dan yang terakhir, apakah orang yang diet dan orang yang memang tidak bisa makan punya nilai ibadah dan hikmah tersendiri saat mereka tidak makan? Ternyata, untuk tidak makan saja ada aturannya dalam islam.

No comments:

Post a Comment