Sebelum kita
membahas apa itu puasa, ada baiknya kita melihat orang yang diet mati-matian
untuk menguruskan badan. Coba lihat juga orang yang tidak berkecukupan sehingga
makan saja kadang hanya 2 hari sekali. Lalu, lihatlah orang yang berpuasa.
Mereka sama-sama tak makan, kadang juga sama-sama tidak minum. Tapi apakah
orang yang diet tadi dan orang miskin tadi kegiatannya bisa kita sebut puasa?
Tidak, mereka tidak bisa disebut puasa. Karena puasa itu ada aturannya, ada
batas waktunya, dan mengandung nilai ibadah yang ikhlas lillahi ta’ala.
Puasa itu
memiliki aturan. Apa saja aturannya itu? Pertama, sebelum kita puasa kita harus
suci dari hadas besar. Itulah kenapa orang yang haid dan orang yang sedang junub
tidak diperkenankan puasa sampai mereka suci dari haid dan junubnya. Kedua,
selain menahan lapar dan haus, kita juga harus menahan hawa nafsu. Mungkin
orang yang diet dan orang yang miskin di atas tadi menahan lapar dan haus juga.
Tapi apa mereka juga menahan hawa nafsu? Ketiga, puasa tidak bisa kita lakukan
setiap hari atau sepanjang tahun. Karena ada hari-hari yang dilarang untuk
berpuasa. Itulah sebagian aturan saat kita berpuasa.
Puasa itu
terbatas oleh waktu. Kita mulai puasa begitu azan subuh terdengar dan kita
akhiri begitu azan maghrib terdengar. Bahkan nabi pun pernah bersabda,
lambatkanlah sahurmu dan cepatkanlah berbuka. Ini artinya, kita mesti sahur
dekat dengan waktu subuh dan kita harus cepat-cepat berbuka begitu azan maghrib
terdengar. Tidak boleh kita sengaja tidak sahur apalagi menunda-nunda waktu
berbuka dengan harapan pahala kita ditambah. Karena sama saja, kau tidak sahur
dan menunda-nunda waktu berbuka, pahala kita pun tetap sama. Kenapa Rasulullah
menganjurkan seperti ini? Karena Rasulullah tahu tubuh kita punya hak
tersendiri, yang jika tidak kita penuhi tubuh kita akan mengatakannya sendiri
kepada kita dengan yang namanya rasa sakit. Selain terbatas oleh waktu mulai
dan berakhirnya puasa, puasa juga terbatas waktu hariannya. Puasa tidak bisa
kita lakukan tiap hari karena ada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.
Contoh hari yang diharamkan untuk berpuasa yaitu hari jum’at, hari raya idul
fitri, hari raya idul adha, dan lainnya. Maka dari itulah kita tidak
diperbolehkan puasa sepanjang tahun.
Setiap
ibadah yang kita laksanakan pasti memiliki nilai tersendiri, dan punya hikmah
tersendiri. Lalu, apa hikmah yang tersembunyi dari ibadah puasa kita? Mungkin
sebagian dari anda ada yang menjawab untuk merasakan penderitaan orang yang
miskin yang tidak bisa makan. Nah, sekarang hapuslah jawaban yang seperti itu,
jawaban seperti itu sudah tidak berlaku lagi di zaman seperti ini. Kenapa?
Pertama, apakah orang yang miskin bisa menikmati barang yang mewah? Apakah
orang miskin bisa merasakan tidur di ranjang yang empuk, kemana-mana
menggunakan kendaraan pribadi dan supir pribadi, dan punya televisi untuk
mereka tonton selagi menunggu azan? Karena itulah, hapuslah jawaban “puasa
untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi orang miskin”. Munafik jika ada orang
yang bilang seperti itu. Meskipun puasa ribuan tahun pun kita tak akan pernah
merasakan penderitaan orang yang miskin. Jadi, apa hikmah dan pelajaran yang
bisa kita ambil dari ibadah puasa? Yaitu pelajaran kesabaran. Allah menyuruh
kita untuk berpuasa untuk menguji kesabaran kita. Sampai dimana kita bisa sabar
menunggu datangnya waktu berbuka. Sampai di mana kita sabar demi ibadah yang
langsung ditujukan kepada Allah. Dan akhirnya terbukti, banyak di antara kita
yang tidak mampu bersabar. Apa buktinya? Saat ramadhan, di siang hari ternyata
masih banyak rumah makan yang penuh pembeli. Hanya saja, bedanya dengan
hari-hari biasa mereka makan sambil sembunyi-sembunyi. Mereka takut orang lain
melihat mereka, tapi na’uzubillah mereka tidak takut bahwa Allah melihat
mereka.
Nah,
sekarang coba kita bandingkan kembali orang yang berpuasa, orang yang
menjalankan diet, dan orang yang tidak bisa makan karena kemiskinannya. Apakah
orang yang diet punya batasan waktu berpuasa? Tidak, mereka bisa berbuka kapan
saja. Apakah orang yang miskin punya aturan berpuasa? Tidak, mereka punya
aturan tersendiri, tidak ada uang tidak makan. Dan yang terakhir, apakah orang
yang diet dan orang yang memang tidak bisa makan punya nilai ibadah dan hikmah
tersendiri saat mereka tidak makan? Ternyata, untuk tidak makan saja ada aturannya
dalam islam.
No comments:
Post a Comment