Mabit
Sebelum penyelenggaraan Idul Adha, kami menyelenggarakan mabit di SMA 26 untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk Idul Adha keesokan harinya. Kebetulan pada hari Seninnya kita masih UTS. Setelah selesai UTS itulah kami memulai persiapan-persiapan untuk Idul Adha. Pada sore harinya kami mempersiapkan kupon yang akan kami bagikan kepada warga. Karena kita terlambat meminjam alat untuk menomori kupon tersebut di TU, akhirnya kita menomori kupon tersebut dengan cara manual. Bisa dibilang sangat melelahkan, tapi kita bisa lalui itu dengan kerja sama dan pembagian tugas yang cukup baik. Kita belum menyelesaikan penomoran kupon, akan tetapi sudah ada yang meminta kupon tersebut untuk dibagikan ke keluarga dan tetangganya. Di sinilah masalah mulai terjadi. tapi akan akan saya ceritakan masalah tersebut nanti di bagian "kekurangan Idul Adha 015" di bawah. Akhirnya penomoran kupon pun telah selesai dan saatnya kita bersiap-siap untuk shalat maghrib dan bersiap melakukan tugas lainnya. Pada malam harinya, tugas kami berikutnya adalah memasang name tag pada sapi dan kambing. Untuk tugas ini kami dibantu Pak Iwan dan beberapa anak rohis lainnya yang baru datang. Selain itu, tugas kami pada malam itu adalah mencari makanan untuk hewan-hewan qurban. Untuk makanan kami mencarinya di belakang masjid Al Ittihad. Sayangnya tidak ada rumput yang bisa dijadikan makanan untuk sapi-sapi kami.Untungnya di sekitar masjid Al Ittihad ada yang menjual hewan qurban, sehingga kami bisa meminta makanan untuk sapi dan kambing.
Selain rohis 014, 015, dan 016, ada juga alumni yang datang untuk ikut mabit di SMA 26. Selain membantu kami mempersiapkan perayaan Idul Adha, mereka juga memberikan mentoring seperti kak Ersa yang memberikan mentoring setelah shalat maghrib, dan kak Faris yang memberikan mentoring bersama alumni 012 lainnya setelah Isya.
Nah, foto di atas diambil saat jam 03.30 saat yang lainnya masih tertidur pulas karena begadang sampai kira-kira jam 01.00. Ane sendiri tidur jam 22.30 dan baru bisa terlelap sekitar jam 01.30, itupun 2 jam lagi mesti bangun untuk shalat tahajud. Setelah shalat tahajud, baru ane bangunkan mereka dengan air. :D
Shalat Idul Adha
Saat shalat Idul Adha, rohisnya terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang shalat di lapangan Al Ittihad, ada juga yang shalat di bagian samping depan. ane sendiri shalat di bagian samping depan yang lumayan teduh karena terlindung atap masjid. Sedangkan yang shalat di bagian lapangan mengaku kepanasan. Khutbah shalat Ied waktu itu bercerita tentang pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Semoga kita bisa mencontoh pengorbanan besar Nabi Ibrahim kepada Allah swt.
Pemotongan hewan qurban
Pemotongan hewan qurban dimulai jam 09.00. Untuk urusan pemotongan hewan qurban kami dibantu guru-guru serta karyawan SMA 26. Seperti terlihat di gambar, Pak Ali sedang menyembelih kambing yang juga dibantu oleh beberapa karyawan.
Penyembelihan hewan qurban bukanlah proses yang paling lama memakan waktu dan paling banyak menghabiskan tenaga. Proses yang paling lama dan melelahkan adalah proses pemotongan daging hewan qurban. Apalagi jumlah daging sapi yang mesti kita potong sampai 5 sapi. Alhamdulillah kami dibantu oleh beberapa orang alumni yang semakin banyak berdatangan setelah shalat Idul Adha. Proses pemotongan daging hewan qurban baru selesai ba'da Ashar. Dagingnya pun sudah dipisah-pisah dan dimasukan ke dalam plastik. Akhirnya sampailah kita ke pekerjaan terakhir, yaitu membagikan daging qurban. Pekerjaan terakhir ini tidak terlalu melelahkan, tapi cukup membuat kita pusing karena banyak yang tidak mendapat kupon ingin mendapatkan daging kurban.
Sekian cerita Idul Adha ala SMA 26. Kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada koreksi dan salah kata atau cerita silahkan komen di bagian bawah.
Kekurangan Idul Adha 015
Di sini akan ane jabarkan kekurangan-kekurangan apa saja dari Idul Adha kali ini. Ane tak bermaksud menjelek-jelekan. Tapi hanya berusaha mengkritisi agar menjadi pelajaran kedepannya
- Sistem pembagian kupon yang error
- Koordinasi yang kurang dengan pembina