Pages

Sunday, October 20, 2013

Perayaan Idul Adha SMA 26

Pada hari Selasa tanggal 15 Oktober lalu, Rohis SMA 26 telah menyelenggarakan Idul Adha. Jumlah sapi yang diqurbankan ada 5. Sedangkan untuk kambingnya sendiri berjumlah 6 yang diqurbankan dan 1 kami sumbangkan kepada yayasan yatim piatu di Tebet. Bagaimakah prosesi dan apa saja kekurangan-kekurangan dari perayaan Idul Adha kami? Kami akan jabarkan di bawah ini.

Mabit

Sebelum penyelenggaraan Idul Adha, kami menyelenggarakan mabit di SMA 26 untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk Idul Adha keesokan harinya. Kebetulan pada hari Seninnya kita masih UTS. Setelah selesai UTS itulah kami memulai persiapan-persiapan untuk Idul Adha. Pada sore harinya kami mempersiapkan kupon yang akan kami bagikan kepada warga. Karena kita terlambat meminjam alat untuk menomori kupon tersebut di TU, akhirnya kita menomori kupon tersebut dengan cara manual. Bisa dibilang sangat melelahkan, tapi kita bisa lalui itu dengan kerja sama dan pembagian tugas yang cukup baik. Kita belum menyelesaikan penomoran kupon, akan tetapi sudah ada yang meminta kupon tersebut untuk dibagikan ke keluarga dan tetangganya. Di sinilah masalah mulai terjadi. tapi akan akan saya ceritakan masalah tersebut nanti di bagian "kekurangan Idul Adha 015" di bawah. Akhirnya penomoran kupon pun telah selesai dan saatnya kita bersiap-siap untuk shalat maghrib dan bersiap melakukan tugas lainnya. Pada malam harinya, tugas kami berikutnya adalah memasang name tag pada sapi dan kambing. Untuk tugas ini kami dibantu Pak Iwan dan beberapa anak rohis lainnya yang baru datang. Selain itu, tugas kami pada malam itu adalah mencari makanan untuk hewan-hewan qurban. Untuk makanan kami mencarinya di belakang masjid Al Ittihad. Sayangnya tidak ada rumput yang bisa dijadikan makanan untuk sapi-sapi kami.Untungnya di sekitar masjid Al Ittihad ada yang menjual hewan qurban, sehingga kami bisa meminta makanan untuk sapi dan kambing.

Selain rohis 014, 015, dan 016, ada juga alumni yang datang untuk ikut mabit di SMA 26. Selain membantu kami mempersiapkan perayaan Idul Adha, mereka juga memberikan mentoring seperti kak Ersa yang memberikan mentoring setelah shalat maghrib, dan kak Faris yang memberikan mentoring bersama alumni 012 lainnya setelah Isya.

Nah, foto di atas diambil saat jam 03.30 saat yang lainnya masih tertidur pulas karena begadang sampai kira-kira jam 01.00. Ane sendiri tidur jam 22.30 dan baru bisa terlelap sekitar jam 01.30, itupun 2 jam lagi mesti bangun untuk shalat tahajud. Setelah shalat tahajud, baru ane bangunkan mereka dengan air. :D

Shalat Idul Adha
 Saat shalat Idul Adha, rohisnya terbagi menjadi dua kelompok. Ada yang shalat di lapangan Al Ittihad, ada juga yang shalat di bagian samping depan. ane sendiri shalat di bagian samping depan yang lumayan teduh karena terlindung atap masjid. Sedangkan yang shalat di bagian lapangan mengaku kepanasan. Khutbah shalat Ied waktu itu bercerita tentang pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Semoga kita bisa mencontoh pengorbanan besar Nabi Ibrahim kepada Allah swt.

Pemotongan hewan qurban


Pemotongan hewan qurban dimulai jam 09.00. Untuk urusan pemotongan hewan qurban kami dibantu guru-guru serta karyawan SMA 26. Seperti terlihat di gambar, Pak Ali sedang menyembelih kambing yang juga dibantu oleh beberapa karyawan. 

Penyembelihan hewan qurban bukanlah proses yang paling lama memakan waktu dan paling banyak menghabiskan tenaga. Proses yang paling lama dan melelahkan adalah proses pemotongan daging hewan qurban. Apalagi jumlah daging sapi yang mesti kita potong sampai 5 sapi. Alhamdulillah kami dibantu oleh beberapa orang alumni yang semakin banyak berdatangan setelah shalat Idul Adha. Proses pemotongan daging hewan qurban baru selesai ba'da Ashar. Dagingnya pun sudah dipisah-pisah dan dimasukan ke dalam plastik. Akhirnya sampailah kita ke pekerjaan terakhir, yaitu membagikan daging qurban. Pekerjaan terakhir ini tidak terlalu melelahkan, tapi cukup membuat kita pusing karena banyak yang tidak mendapat kupon ingin mendapatkan daging kurban. 

Sekian cerita Idul Adha ala SMA 26. Kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada koreksi dan salah kata atau cerita silahkan komen di bagian bawah.

Kekurangan Idul Adha 015

Di sini akan ane jabarkan kekurangan-kekurangan apa saja dari Idul Adha kali ini. Ane tak bermaksud menjelek-jelekan. Tapi hanya berusaha mengkritisi agar menjadi pelajaran kedepannya
  • Sistem pembagian kupon yang error
Sistem pembagian kupon kali ini sangat berbeda dari sebelumnya. Ini akibat dari ketua pelaksana yang memerintahkan kami untuk memanggil warga agar berkumpul di SMA 26 untuk mengambil kupon. Akibatnya warga yang berdatangan ternyata lebih banyak dari prediksi kami dan dari persediaan kupon yang ada. Kami pun kewalahan menghadapi warga yang begitu banyak yang akhirnya "mengamuk" karena kita mengatakan bahwa kuponnya sudah habis agar warga bisa bubar. Untungnya sang ketua pelaksana mengambil inisiatif untuk mencatat warga yang berdatangan untuk dijanjikan mendapat daging kurban keesokan harinya.
  • Koordinasi yang kurang dengan pembina
Keerroran sistem pembagian kupon juga diakibatkan oleh kurangnya koordinasi dengan pembina khususnya Pak Iwan. Kebetulan saat itu Pak Iwan sedang shalat Ashar saat Ketua memerintahkan untuk memanggil warga ke SMA 26. Mohon hal ini dijadikan pelajaran untuk 016 dan angkatan-angkatan bawah agar tidak terulang. Koordinasi dengan pembina sangatlah penting, apalagi dalam pengambilan keputusan.